Bagian Satu
Mentari
masih malu-malu mengeluarkan sinarnya yang cerah ditambah keheningan malam yang
masih ada. Sahut-sahut terdengar suara Azan yang menjadi petanda datangnya
waktu sholat shubuh. Ayam juga ikut memamerkan suaranya yang khas sampai
keseluruh penjuru. Jendela yang menjadi teman setia, selalu menghadap arah
timur dan memamerkan pemandangan indah dengan sedikit cahaya surya yang
menggangumkan.
Berbicara
dengan Allah S.W.T menjadi salah satu kegiatan yang sangat menyenangkan dan
membuat hati menjadi tentram dengan meluapkan tentang kekejaman dunia ini tanpa
harus adanya tertutupi. Mulai berfikir tentang indahnya hari ini menjadi
semngat untuk menjalani pagi ini, ditambah dengan sapaan semua tangan tuhan
yang selalu menjadi penolong di dalam hidupku. Masih teringat betapa indahnya
hari dimasa kecil yang masih lugu dengan kata yang keluar dengan ikhlas. Sayang
semua sifat itu berobah menjadi kebencian, kemarahan, kemunafikan dan kepenatan
dari dalamhati ini.
Terkadang masih terfikir apa tujuan semua ini, untuk apa
semua ini, dan harus bagaimana melewati semua ini. Mencari semua arti kata itu
membuatku menjadi menghabiskan semua waktu hidupku. Binggung adalah kata yang
selalu terlintas didalam pikiran ini tanpa ada jawaban, entah harus darimana
memulai semuanya dan tempat menemukan semua jawaban yang ku cari. Hampir semua
waktu ku habiskan dengan belajar, mulai dari detik, menit dan jam ku habiskan,
sampai aku terdapat pada suatu keadaan yang membuatku menggerti semua hal yang
terdapat didalam hidupku.
Bermuala
pada hari itu aku memasuki sebuah kehidupan baru yang sangat menyenangkan
dengan semua kegembiraan, kesakitan serta semua rasa yang mewarnai hari-hari
separti pelangi.
Gerbang itu menjadi penyambut semua kisah yang
merubah semua hidupku, masih teringat sebuah plang nama yang tertulis “ Lembaga
Permasyarakatan”. Nama yang takakan pernah terlupa untuk perjalana hidup ini.
Ketika
mata ini terbuka samar-samar sebuah lampu yang sangat terang menjadikan
penglihatan kabur. Terdengar teriakan orang-orang yang berada didekat ku “
Bagun woi, ini bukan tempat kau tidur enak” sahut salah seoarang dari
mereka yang masih belum ku kenal. Mata ini terbuka dengan perlahan dan melihat
beberapa orang dengan menggunakan seragam yang sangat rapi.
Bersambung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar