Tanaman karet menjadi primadona saat awal tahun 2000an tetapi sekarang sudah menurun karena harga yang tidak menunjukan kenaikan. Harga karet yang relative stagnan atau malah turun membuat banyak petani maupun perusahaan swata dan perusahan BUMN gulung tikar. Keadaan ini juga diperparah dengan adanya penurunan produksi akibat serangan hama dan penyakit pada tanaman karet.
Penyakit yang menyerang pada tanaman
karet salah satunya adalah Pestalotiopsis sp yang menyerang pada daun
berumur 3 minggu sampai dengan 3 bulan.
Keadaan yang daun gugur melebih siklus hidupnya tentu berdampak pada
proses fotosistesis dan fisiologi tanaman.
Proses ini akan mengahambat terbentuknya sukrosa sehingga tanaman memiliki
daya tahan rendah terhadap serangan hama dan penyakit. Keadaan ini pertama kali terjadi pada tahun
2017 di daerah Medan. Awalnya para
peneliti mengira ini adalah serangan jamur fusiccocum sp, tetapi
ternyata tidak.
Gambar 1. Penyakit Pestalotipsis sp
Serangan penyakit yang ini diperkirakan
berdampak pada penurunan produksi tanaman karet secara berkala, kondisi canopy
yang tidak bagus sangat sulit dilakukan pemberian stimulant untuk meningkatkan
produksi. Keadaan ini diperkirakan bisa
menyebabkan penurunan produksi sebsar 30% dari produksi awal. Para peneliti telah berusaha untuk menemukan
solusi serta mempelajari siklus dari jamur ini.
Pengenalan karakterisktik serta
mempelajari siklus hidup menjadi kunci untuk mengendalikan serangan ini. Secara siklus hidup jamur dengan curah hujan
tidak terlalu berdampak berbeda dengan jamur Oidium sp. Pengendalian penyemprotan adalah salah satu
cara untuk mengendalikan jamur ini.
Fungisida yang kita gunakan adalah
Heksakonazol yang menjadi salah satu dari golongan triazol yang bersifa
sistemik. Cara kerja Heksakonazol adalah
dengan memberikan zat untuk mempengaruhi sitoplasma sehingga menyebabkan
jaringanya menjadi pecah karena proses metabolisme jamur yang telah dirusak dan
menyebabkan jamur menjadi mati.
Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Sethi et al, 2022)
kefektifan Heksakonazol dalam mengendalikan jamur Pestalotipsis sp sebesar
76.46%.
Tabel1. Hasil penelitian efektifitas pengendalian Pestalotiosis sp in vitro
Pengendalian Pestalotiopsis sp
memang bukan dengan Heksakonazol saja yang terbaik, tetapi kita bisa mengunakan
bahan aktif yang lain seperti Propikonazol yang bisa mengahambat sampai
92.36%. (Syafitri et al, 2021)
berpendapat bahwa pengunaan fungisida Heksokonazol dapat menekan pertumbuhan
dari jamur, semakin tinggi dosisnya maka akan semakin baik.
Permasalahan berikutnya adalah bagaimana cara kita melakukan pengendalian tanaman karet dengan tinggi yang berada dikisaran 10 m pada daun. Percobaan dengan jet sprayer dinilai tidak terlelu efektif karena kondisi lahan yang tidak terlalu datar dan lebih ke topogarafi bergelombang. Penggunaan mesin fooging adalah cara yang dipilih agar bisa mengendalikan pada pokok tinggi. Pengendalian dilakukan pada malam hari agar terhindar dari angin yang menjadi kendala dalam kegiatan fooging.
Gambar 2. Perbaikan canopy tanama karet
Perbaikan canopy didukung juga dengan pemberian
pupuk anorganik tambahan agar bisa mempercepat pertumbuhan daun. Hasil fogging dapat dilihat memberikan
pengaruh yang baik bila dilakukan kegiatan pengendalian penyakit gugur
daun. Hasil ini menjadi salah satu cara
untuk bisa mengendalikan penyakit gugur daun pada tanaman karet
-----------------------------------------------------------------
Syasafitri.,
Siregar Marmansyah., Aldywarida. 2021. Uji efektifitas anvil 50 sc terhadap
pantogen penyakit gugur daun (Pestalotiopsis, sp) tanaman karet asal
isolate Kebun Batang toru dan bandar betsy. Agriland. Medan
Sethi
bidhu prasad., Suryawanshi J. S., Kale N Amol., Doekar C. D., Thankare C. 2022.
In vitro efficacy of different fungicides against Pestalotiopsis psidii causing
fruit canker of guava (Psidium guajava L.). The Pharma Innovation. India
Tidak ada komentar:
Posting Komentar