Minggu, 14 April 2019

Kamu

Aku telah memilih kehidupan
Seribu pilihan telah ku sisihkan
Hingga aku percaya satu
*.Kamu.*

Siapapun kamu, itu pilihan ku
Tak perlu khawatir atau risau
Karena semua kemungkinan telah ku perhitungkan
Karena aku yakin kamu, adalah takdir ku

Kamu.
Aku takut bukan masalah mencintai
Karena hakekatnya adalah melepaskan

Kamu.
Memilih aku
Kamu harus melepaskan semua impian mu
Karena mulai detik itu
Mimpi kita akan menyatu
Ada yang menyatu seperti tubuh
Dan yang berhamburan dimakan waktu

.For Kamu.
By @halaban_i

Minggu, 07 April 2019

Ayam dan Magang



           Kampus bagi kami adalah dunia pembelajaran yang bagus,  bertemu dengan berbagai suku, budaya dan personal yang unik.  Kampus menyatukan mimpi dari semua kalangan tidak berdasarkan harta dan juga bukan berdasarkan keturunan.  Kampus adalah tempat mempersatu dan menyambung asa.

“ hei kay, bagaimana jualan ayamnya ? ” sahutku ke akay
“Lumayanlah tang, buat nambah uang sehari-hari.  Sekarang banyak tugas jadi banyak mengeluarkan uang tang”
“Iya, kay.  Kabar orangtua bagaimana ?”
“ Sehat, tang.  Kabar orang tua kamu tang ?”
“ Sehat, kay.  Aku duluan ya, mau ketemu dosen dulu”

            Kami berdua satu Prodi di sebuah perguruan tinggi negeri.  Semester 7 telah kami selesaikan, menyisakan semester 8 yang penuh dengan biaya dan perjuangan.  Magang adalah momok yang kami khawatirkan.  Kami harus magang ke Perusahaan untuk menambah ilmu dan menjadi bahan Tugas Akhir.  Magang menakutkan bukan karena proses belajarnya tapi terlebih masalah biaya yang dikeluarkan.  Kami telah berusaha menabung untuk bisa memenuhi biaya dengan bekerja sambil kuliah dengan berjualan ayam potong yang kami ambil dari mahasiswa prodi lain. 
--------
“ Kay, Sabtu kita jualan lagi ya, lumayan kuliah kosong.  Tadi aku sudah hubungi langganan kita.  200 ekor ayam sudah siap dipanen besok”

“iya tang, kita besok bertemu di tempat biasa ya”

“oke, kamu kenapa kay ?”

“aku binggung, tang.  Uang yang aku kumpulkan tidak cukup untuk biaya selama magang.  Biaya yang ada paling cukup untuk 1 bulan sedangkan magangnya 3 bulan.  Orangtua ku juga tidak ada uang.  Padahal waktunya tinggal 1 bulan lagi”

“Sudah kay, besok kita jualan dulu.  Jalan itu pasti ada kok”

“ oke-oke, besok ya habis shubuh”

            Aku meninggalkan akay menuju kos.  Sepanjang perjalanan aku memikirkan bagaiamana caranya kami mendapatkan uang yang cukup untuk magang selama 3 bulan diperusahaan.  Uang aku sendiri cukup karena uang penjualan ayam potong selalu ditabung, sedangkan akay menabung seperempat keuntungan penjualan tiga perempat mencukupi kebutuhan sehari-hari karena uang yang dikirimkan orangtuanya tidak cukup.
--------
Uang akay masih belum ada waktu tinggal 1 Minggu.  Akay masih bingung untuk medapatkan biaya.

“Tang, temani aku ke ruang dosen ya”
“Ada apa kay ?”

“ ikut saja, aku juga bingung.  Tadi aku disuruh menghadap?”

“jangan-jangan karena kamu absen gara-gara jualan ayam ?”

“sttt.  ayo temani aku”

30 menit kemudian

“ Aku jadi magang tang.  Aku diterima tang. Diterima” (akay keluar sambil memegang kertas)

“ Kamu kenapa kay.  Diterima apa ?”

“ Aku diterima magang dan langsung dikontrak tang”

“ Selamat kay.  Ayo kita duduk dulu dipohon itu.  Coba ceritakan supaya aku paham”

“ iya ”.

Kami berjalan menuju pohon dan membeli minuman.
“ayo cerita dulu kay”

“oke, dengar ya.  Aku kemaren binggu tang.  Tidak ada biaya untuk magang dan uang yang tersisa tidak banyak.  Aku menelfon orang tua uang  juga tidak ada.  Tanpa sengaja aku melihat brosur penerimaan beasiswa magang.  Beasiswa ini gratis mualai dari makan, transportasi dan diberikan beasiswa.  Setelah tamat langsung bekerja disana.  Persyaratan adalah ikut test.  Aku ikut test itu, tapi aku merasa itu tidak akan mungkin berhasil karena pesaingnya ketat.”

“tapi kenyataan kamu lulus kay, kami hebat kay”

“ itu sepertinya bukan kerena kemampuanku tang”

“ Terus apa kay ?”

“Sedekah ku”

“ Sedekah ?”

“ Iya. Sewaktu aku menjual ayam, aku melihat seorang ibu mendorong motornya sendiri dengan anak kecil diatas motor.  Aku heran tang, kenapa tidak diperbaiki padahal bengkel sudah dia lewati.  Ternyata ibu itu tidak punya uang untuk menganti rantai motor yang rusak jadi mendorong motor sampai rumahnya kira-kira 7 km.  Aku membantu mendorong dan memberikan uang.  Aku berlalu dan tersenyum, ibu itu terus minta terimaksih dan berdo’an untuk ku”
---#---
Sedikit cerita dari sahabat tentang indahnya berbagi.  Semoga kisah diatas bisa memberikan manfaat.
Jangan Takut berbagi sobat banyak manfaat yang tersembunyi

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”